Monday, April 16, 2012

Nervus Optikus dan Sistem Terkait

Ajid Risdianto

Pendahuluan
Nervus optikus berperan dalam proses penglihatan. Selain itu nervus optikus bersama nervus III berperan dalam reflek cahaya. Bersama dengan sistem terkait, nervus optikus berperan dalam mengolah stiumulus visual menjadi objek yang dapat dilihat manusia.


Visual pathway
Retina
Retina adalah reseptor untuk informasi visual. Sebagai bagian dari nervus optikus, retina merupakan gerbang informasi visual untuk memasuki otak. Komponen yang penting untuk penglihatan pada retina adalah reseptor sensoris, fotoreseptor dan beberapa jenis neuron. Lapisan seluler yang terdalam pada retina adalah fotoreseptor (batang dan kerucut), dua lapisan paling permukaan adalah neuron bipolar dan sel ganglion.
Ketika cahaya memasuki retina maka cahaya akan menginduksi reaksi fotokima pada sel batang dan kerucut yang selanjutnya akan membentuk impuls yang akan dijalarkan ke korteks visual.
Sel batang bertanggung jawab terhadap penglihatan pada tempat gelap, sel batang banyak mengandug rhodopsin yang membuat sel batang sensitif terhadap cahaya. Sel batang mampu mendeteksi foton tunggal, dan menjadi terurai pada cahaya terang dan tidak membantu pada penglihatan terang sehari-hari.
Sel kerucut bertanggung jawab terhadap penglihatan di tempat terang. Sel kerucut memiliki sedikit fotopigmen dibanding sel batang sehingga sel kerucut kurang sensitif terhadap cahaya. Sel kerucut terdiri atas 3 macam berdasarkan sensitifitas spektrumnya yaitu merah, hijau, dan biru. Sel kerucut bertanggung jawab terhadap penglihatan warna.
Fovea adalah tempat dengan penglihatan paling tajam di retina yang berisi hanya sel kerucut yang memproyeksikan sinar ke dalam sel bipolar. Bagian lain dari retina berisi sel kerucut dan batang. Bayangan pada retina tertangkap berkebalikan dengan objek.
Sel bipolar retina menerima impuls dari sel kerucut dan batang yang kemudian akan meneruskannya ke lapisan sel ganglion.
Retina vertebrata terbalik (sebagai contoh fotoreseptor berada pada bagian belakang retina bukan di bagian depan dimana cahaya akan melewatinya terlebih dahulu). Dengan demikian foton (energi cahaya) akan melewati semua lapisan terlebih dahulu sebelum merangsang fotoreseptor. Beberapa kondisi yang mendukung aliran cahaya ke fotoreseptor adalah :
• Sebagian besar ganglion akson berada pada bagian yang berdekatan dengan diskus optikus.
• Fovea bersifat avaskular (tidak ada pembuluh darah didepan fotoreseptor yang akan membiaskan cahaya). Fotoreseptor mendapat suplai oksigen dan makanan melalui jaringan kapiler padat dibelakang epitelium pigmentum.
• Lapisan retina menipis pada bagian fovea sehingga seolah-olah hanya terdapat satu lapis fotoreseptor dan sedikit sel Muller (sel gliar retina).
Sel ganglion menerima input sinyal dari fotoreseptor melalui sel bipolar dan mengirimkannya ke corpus genikulatum laterale. Terdapat sekitar 137 fotoreseptor untuk masing-masing ganglion, dengan demikian akan terjadi pemusatan penglihatan. Jumlah fotoreseptor yang memfokuskan ke sel ganglion bervariasi dari ratusan di perifer dan satu pada fovea centralis. Proyeksi satu-satu pada fovea centralis berfungsi untuk resolusi tingkat tinggi pada pusat penglihatan. Sekitar setengah akson pada nervus optikus merepresentasikan fovea dan daerah disekitarny. Lebih lanjut setengah dari korteks visual primer disekitar fisura kalkarina merepresentasikan fovea dan area disekitarnya.
Akson panjang dari sel ganglion melewati papila/ diskus optikus dan meninggalkan mata sebagai nervus optikus yang berisi sekitar 1 miliar serabut.
Nervus optikus-radiatio optika
Nervus optikus membawa sinyal ini kedalam sistem saraf pusat, nervus optikus berjalan posteromedial meninggalkan bola mata melalui canalis optikus yang berlokasi di tulang sphenoid ala minor menuju sistem saraf pusat.
Pada bagian akhir canalis optikus, nervus optikus memasuki fossa media dan setengah dari serabut ini (dari bagian nasal) menyilang di kiasma optikum dan setengahnya lagi (dari bagian temporal) tidak menyilang. Dengan demikian pada distal kiasma optikum berisi ipsilateral dari temporal dan kontralateral dari nasal dan bersatu sebagai traktus optikus. Bagian kecil dari traktus optikus dan memasuki kolikulus superior dan nukleus pretektal. Serabut ini merupakan bagian penting dari reflek cahaya.
Traktus optikus berakhir di corpus geniculatum laterale yang berisi 6 lapisan sel. Sebagian besar traktus optikus berakhir disini dan membuntuk sinaps dengan neuron geniculatum laterale. Selanjutnya akan terdapat serabut yang melewati bagian paling belakang capsula interna dan membentuk serabut menyebar yang berada di sekitar cornu temporal dan ocipital ventrikel lateral yang selanjutnya disebut sebagai radiatio optika. Radioatio optika ini dikenal juga sebagai serabut geniculocalcarina. Serabut dari radatio optika ini berakhir di cortex visual yang berlokasi di lobus ocipitalis bagian medial, diatas dan dibawah fisura calcarina (area Brodman 17). Serabut dari makula menempati daerah terbesar pada cortex visual. Pada radiatio optika terdapat bagian yang disebut Meyer’s loop yang berbentuk kurva disekitar ventrikel lateral yang membawa informasi dari bagian atas lapangan pandang kontralateral.

0 comments:

Post a Comment

 

Template by NdyTeeN